5 Cara Cepat Meredakan Hidung Tersumbat Saat Polusi dan Cuaca Tidak Menentu Meningkat
- Jumat, 05 Desember 2025
JAKARTA - Hidung tersumbat kini menjadi keluhan yang makin sering ditemui seiring meningkatnya ketidakstabilan cuaca dan kondisi lingkungan. Banyak orang merasakan gejala ini muncul tiba-tiba ketika tubuh terpapar udara kotor, perbedaan suhu drastis, atau perubahan kualitas udara harian.
Kondisi lingkungan yang tidak menentu tersebut menciptakan tekanan tambahan bagi sistem pernapasan yang harus bekerja lebih keras. Saluran hidung menjadi lebih sensitif sehingga lebih mudah mengalami pembengkakan atau gangguan aliran udara yang membuat napas terasa berat.
Selain itu, paparan virus tertentu ikut meningkat dari waktu ke waktu sehingga iritasi pada rongga hidung pun kerap muncul. Peradangan pada mukosa hidung kemudian memicu rasa penuh, tersumbat, dan sulit bernapas sehingga aktivitas menjadi kurang nyaman.
Baca Juga
Udara yang tidak bersih juga dapat menyebabkan iritasi yang memperparah keluhan pada hidung yang sudah sensitif. Ditambah lagi, faktor gaya hidup dan kebiasaan harian sering membuat kondisi itu bertahan lebih lama dari seharusnya.
Berikut lima cara cepat dan sederhana yang dapat dilakukan untuk meredakan hidung tersumbat dan membantu mempercepat pemulihan. Semua langkah ini menggunakan pendekatan rumahan yang praktis sehingga mudah diterapkan kapan saja.
Menghirup Uap yang Menghangatkan Saluran Pernapasan
Menghirup uap menjadi salah satu cara paling dikenal karena mampu membantu melembapkan rongga hidung yang kering. Teknik ini bekerja dengan memberikan kelembapan hangat sehingga lendir dapat melunak dan bergerak lebih mudah.
Caranya dilakukan dengan menggunakan handuk panjang untuk menutupi kepala dan wadah berisi air panas. Uap yang terperangkap oleh handuk tersebut kemudian dihirup secara perlahan hingga saluran hidung terasa lebih lega.
Pastikan handuk yang digunakan berukuran cukup besar dan nyaman untuk menutup bagian kepala serta mangkuk berisi air panas. Uap yang tertahan dengan baik akan membuat proses inhalasi menjadi lebih efektif.
Istirahat selama proses ini sangat penting karena paparan uap panas bisa sedikit tidak nyaman jika dilakukan terlalu lama. Luangkan waktu beberapa menit untuk menenangkan diri sambil membiarkan uap masuk ke dalam rongga hidung.
Berhati-hatilah saat memasukkan handuk atau mendekatkan wajah ke air panas untuk menghindari risiko luka bakar. Banyak kasus tidak disengaja terjadi karena air terlalu panas atau handuk menyentuh permukaan yang membahayakan kulit.
Neti Pot untuk Membersihkan Rongga Hidung Secara Lembut
Neti pot merupakan wadah keramik kecil berbentuk seperti teko teh yang memang dirancang khusus untuk membilas kotoran atau lendir dari dalam hidung. Alat ini bekerja menggunakan larutan garam sehingga pembersihan terasa lebih nyaman dan aman.
Caranya dimulai dengan memastikan air yang digunakan adalah air suling atau air steril yang aman bagi saluran hidung. Pemilihan air sangat penting karena penggunaan air yang tidak disaring dapat memperburuk kondisi hidung tersumbat.
Jika hanya tersedia air keran, rebuslah selama beberapa menit untuk memastikan sterilitasnya. Setelah itu biarkan air tersebut mendingin hingga mencapai suhu hangat yang nyaman sebelum digunakan.
Pembersihan dengan neti pot dilakukan dengan memasukkan air garam ke satu lubang hidung dan membiarkannya keluar melalui lubang lainnya. Proses ini membantu mengeluarkan kotoran, alergen, serta lendir yang menumpuk sehingga pernapasan menjadi lebih lega.
Penggunaan neti pot perlu dilakukan dengan perlahan untuk menghindari rasa tidak nyaman di dalam rongga hidung. Dengan teknik yang benar, alat ini dapat memberikan hasil sangat efektif tanpa efek samping berarti.
Hidrasi Optimal untuk Menjaga Kelembapan Mukosa Hidung
Hidrasi sering diremehkan meski perannya sangat penting dalam menjaga kelancaran sistem pernapasan. Ketika tubuh kekurangan cairan, selaput lendir mengering dan tidak bisa bekerja optimal dalam menyaring partikel dari udara.
Selaput lendir yang mengering tersebut membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi pernapasan. Kondisi inilah yang kemudian memperburuk hidung tersumbat dan memperlama proses penyembuhan.
Caranya adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan yang kaya air serta minum lebih banyak air putih sepanjang hari. Pilihan makanan seperti buah berair dan sup hangat dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan.
Selalu bawa botol air putih ke mana pun pergi untuk memastikan kebutuhan hidrasi harian tetap terpenuhi. Kebiasaan ini sangat membantu terutama saat beraktivitas di tempat dengan cuaca kering atau polusi tinggi.
Menjaga hidrasi juga membantu tubuh tetap bertenaga dan memperkuat sistem imun. Dengan demikian, risiko terjadinya iritasi berulang pada hidung dapat diminimalkan sejak awal.
Posisi Tidur Lebih Tinggi Agar Pernapasan Lebih Lancar
Ketinggian kepala saat tidur dapat memengaruhi aliran udara dalam hidung. Posisi yang terlalu datar sering membuat hidung terasa penuh karena penumpukan lendir.
Caranya adalah dengan menambahkan satu bantal ekstra untuk meninggikan kepala saat beristirahat. Posisi ini membantu meringankan tekanan pada rongga hidung sehingga pernapasan saat tidur menjadi lebih mudah.
Istirahat yang cukup sangat penting untuk pemulihan karena tubuh memerlukan waktu tenang untuk mengurangi peradangan. Kondisi hidung tersumbat sering mengganggu tidur sehingga meningkatkan rasa letih pada keesokan harinya.
Menerapkan posisi tidur yang lebih tinggi membantu mengurangi ketidaknyamanan tersebut. Selain itu, cara ini tidak memerlukan peralatan tambahan sehingga sangat praktis dilakukan.
Berjemur di Bawah Sinar Matahari untuk Mendukung Sistem Imun
Paparan sinar matahari yang cukup membantu tubuh memperoleh vitamin D yang berperan penting bagi sistem kekebalan. Kekurangan vitamin ini dapat melemahkan pertahanan tubuh sehingga lebih rentan terhadap infeksi.
Selain itu, vitamin D juga berfungsi meningkatkan penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Kekurangan nutrisi dapat membuat tubuh lebih sulit melawan penyebab hidung tersumbat.
Caranya adalah dengan meluangkan waktu untuk berjemur di bawah sinar matahari selama beberapa menit setiap hari. Pilih waktu pagi atau menjelang siang agar paparan terasa lebih aman dan bermanfaat.
Berjemur membantu menstimulasi produksi vitamin D yang mendukung proses pemulihan. Dengan sistem imun yang lebih kuat, tubuh dapat merespons lebih cepat terhadap gangguan pernapasan.
Paparan sinar matahari juga memberikan efek relaksasi yang membantu keseimbangan tubuh secara keseluruhan. Manfaat ini mempercepat tubuh untuk kembali fit setelah mengalami hidung tersumbat.
Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
PSG Andalkan Eddy Doue, Gelandang Muda yang Disebut Pewaris Paul Pogba
- Sabtu, 06 Desember 2025
Terpopuler
1.
Harga EV Bekas Kian Turun, Pasar Mobil Listrik Makin Ramai
- 06 Desember 2025
2.
Deretan Mobil Listrik Terlaris yang Capai Satu Juta Unit
- 06 Desember 2025
3.
IKM Baru Perkuat Rantai Pasok Otomotif Nasional
- 06 Desember 2025
4.
BMKG : Cuaca Jakarta Didominasi Hujan Ringan Sepanjang Akhir Pekan
- 06 Desember 2025
5.
BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Hingga Empat Meter
- 06 Desember 2025













