Minggu, 07 Desember 2025

Harga TBS Kelapa Sawit di Riau Turun, Petani Harus Perhatikan Tren Kernel

Harga TBS Kelapa Sawit di Riau Turun, Petani Harus Perhatikan Tren Kernel
Harga TBS Kelapa Sawit di Riau Turun, Petani Harus Perhatikan Tren Kernel

JAKARTA - Petani plasma kelapa sawit di Riau mengalami penurunan harga Tandan Buah Segar (TBS) untuk kelompok umur 9 tahun. Periode 3–9 Desember 2025, harga turun sebesar Rp 6,95 per kilogram.

Dengan penurunan tersebut, harga pembelian TBS menjadi Rp 3.460,77 per kilogram. Penurunan ini tercatat sebagai dampak langsung dari dinamika pasar sawit yang fluktuatif.

Persentase penurunan mencapai ±0,20% dibanding periode sebelumnya. Meskipun kecil, hal ini tetap berdampak pada pendapatan petani, terutama yang memiliki volume panen besar.

Baca Juga

Strategi Infrastruktur 2027 Kementerian PU: Target dan Investasi

Faktor Penyebab Penurunan Harga

Penurunan harga TBS dipicu oleh melemahnya harga kernel sawit di pasar. Harga kernel yang turun langsung memengaruhi penetapan harga TBS oleh pabrik pengolah.

Dinamika ini menunjukkan ketergantungan petani terhadap pergerakan harga komoditas global. Kenaikan atau penurunan harga CPO dan kernel menjadi indikator utama bagi petani untuk menentukan strategi penjualan.

Tren penurunan harga sebelumnya juga tercatat pada periode 19–25 November 2025. Saat itu, kelompok umur 9 tahun turun Rp 18,24 per kilogram menjadi Rp 3.451,76 per kilogram.

Dampak Bagi Petani Plasma dan Swadaya

Selain petani plasma, petani swadaya juga merasakan penurunan harga pada periode 3–9 Desember 2025. Penurunan untuk petani swadaya sekitar Rp 10,66 per kilogram, meskipun karakteristik kemitraannya berbeda.

Fluktuasi harga ini membuat pendapatan petani menjadi lebih tidak stabil. Petani harus cermat memantau tren pasar agar bisa merencanakan strategi panen dan penjualan dengan tepat.

Meskipun penurunan relatif kecil, dampaknya terasa bila volume panen besar. Hal ini juga memengaruhi perencanaan keuangan petani jangka pendek maupun panjang.

Strategi Petani Menghadapi Fluktuasi Harga

Petani disarankan memperhatikan tren harga kernel dan CPO global. Dengan mengikuti pergerakan harga, petani dapat memprediksi pendapatan dan risiko yang mungkin terjadi pada panen berikutnya.

Perencanaan yang baik dapat membantu petani menyesuaikan strategi penjualan dan produksi. Selain itu, diversifikasi pasar dan kemitraan dengan pabrik dapat meminimalkan risiko kerugian akibat fluktuasi harga.

Harga TBS yang bergerak menurun mengingatkan pentingnya pemantauan pasar secara berkala. Petani yang aktif mengikuti informasi pasar memiliki peluang lebih besar untuk mengambil keputusan tepat dan mengoptimalkan pendapatan.

Tren Jangka Panjang dan Saran Praktis

Harga TBS cenderung mengikuti pergerakan harga kernel di pasar internasional. Artinya, petani tidak bisa sepenuhnya mengandalkan produksi saja tanpa memperhatikan harga jual.

Petani sebaiknya mencatat setiap fluktuasi harga dan membuat proyeksi pendapatan. Data historis penurunan Rp 6,95 per kilogram dan Rp 18,24 per kilogram sebelumnya bisa menjadi referensi dalam pengambilan keputusan.

Selain itu, kerjasama dengan kelompok tani atau koperasi dapat membantu mengantisipasi penurunan harga. Kolektifitas ini memungkinkan petani mendapatkan informasi lebih cepat dan memanfaatkan peluang pasar secara lebih efektif.

Pemantauan harga kernel dan CPO harus dilakukan secara rutin. Dengan strategi yang tepat, petani dapat menyesuaikan waktu panen dan penjualan untuk meminimalkan kerugian.

Pentingnya Memahami Dinamika Pasar Sawit

Penurunan harga TBS di Riau periode 3–9 Desember 2025 menekankan ketergantungan petani terhadap pasar kernel. Meskipun hanya turun ±0,20%, dampaknya cukup signifikan bagi pendapatan petani, terutama yang memiliki volume panen besar.

Petani plasma maupun swadaya perlu aktif memantau tren harga kernel dan CPO. Strategi perencanaan dan diversifikasi pasar menjadi kunci agar pendapatan tetap stabil meskipun harga komoditas fluktuatif.

Dengan memahami dinamika pasar secara tepat, petani kelapa sawit dapat mengambil keputusan cerdas dalam menjual TBS. Hal ini membantu menjaga keberlanjutan usaha dan kesejahteraan petani di tengah fluktuasi harga global.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Good Design Indonesia 2025 Dorong Produk Lokal Tembus Global

Good Design Indonesia 2025 Dorong Produk Lokal Tembus Global

Penyederhanaan Aturan Impor Dorong Daya Saing Tekstil

Penyederhanaan Aturan Impor Dorong Daya Saing Tekstil

Indonesia Percepat IT-PTA untuk Tingkatkan Perdagangan dengan Turkiye

Indonesia Percepat IT-PTA untuk Tingkatkan Perdagangan dengan Turkiye

Harbolnas 2025 Jadi Momentum Utama Belanja Online di Tengah Gempuran Promo Tahunan

Harbolnas 2025 Jadi Momentum Utama Belanja Online di Tengah Gempuran Promo Tahunan

Penguatan Proteksi dan Branding Nasional Jadi Kunci Kebangkitan Industri Mebel Indonesia

Penguatan Proteksi dan Branding Nasional Jadi Kunci Kebangkitan Industri Mebel Indonesia