JAKARTA - Chelsea kembali menjalani perjalanan penting di kompetisi Eropa saat bertandang ke markas Atalanta dalam lanjutan League Phase Liga Champions.
Pertandingan ini menjadi momen krusial karena kedua tim sama-sama mengoleksi sepuluh poin, sehingga hasil akhir berpotensi menentukan siapa yang lebih dekat dengan zona aman delapan besar.
Dalam konteks persaingan ketat, kemenangan akan memberikan dorongan besar untuk mengamankan posisi yang mengantar langsung ke babak 16 besar. Namun, berbeda dari Atalanta yang lebih stabil, Chelsea datang dengan tekanan performa tandang yang belum menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang musim ini.
tekanan performa tandang yang terus membayangi
Chelsea saat ini membawa beban berat terkait rekor tandang mereka di ajang Liga Champions. Dari empat pertandingan terakhir yang dimainkan di luar Stamford Bridge, tidak satu pun berakhir dengan kemenangan. Rangkaian itu mencakup hasil imbang 2-2 kontra Qarabag FK serta tiga kekalahan beruntun dari Borussia Dortmund, Real Madrid, dan Bayern Munich.
Jika The Blues kembali gagal meraih kemenangan di Bergamo, maka untuk pertama kalinya sejak 2012 mereka akan mencatat lima laga tandang beruntun tanpa kemenangan di kompetisi Eropa. Situasi ini bukan hanya menyulitkan mereka dari sisi mental, tetapi juga menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih Enzo Maresca.
Di sisi lain, Atalanta berada dalam kondisi yang lebih menjanjikan. Tim asal Bergamo tersebut mencatat tiga kemenangan dari lima laga terakhir di semua ajang. Kendati sempat tersandung dari Hellas Verona pada akhir pekan, performa keseluruhan mereka lebih stabil dibanding Chelsea dalam tiga pertandingan terbaru.
Konteks inilah yang membuat pertandingan ini terasa berat bagi tim tamu. Chelsea dihadapkan pada kewajiban mematahkan tren negatif sekaligus mempertahankan catatan positif yang sudah bertahan selama 13 tahun.
tantangan personal untuk enzo maresca di kompetisi eropa
Selain menyangkut posisi tim di klasemen, laga melawan Atalanta juga memberi tekanan tersendiri bagi Enzo Maresca. Pelatih asal Italia tersebut bisa menyamai rekor yang kurang menyenangkan dalam sejarah klub jika gagal membawa timnya menang. Ia berpotensi menjadi manajer ketiga Chelsea yang tidak memenangkan tiga laga tandang pertama mereka di Liga Champions, mengikuti jejak Luiz Felipe Scolari dan Andre Villas-Boas.
Tidak hanya rekor pribadi, catatan Chelsea ketika bertandang ke Italia juga memberi gambaran betapa sulitnya laga nanti. Dalam 11 pertandingan tandang sebelumnya melawan klub Italia di Liga Champions, Chelsea hanya menang dua kali. Kemenangan itu didapatkan saat menghadapi Lazio pada 2004 dengan skor 4-0 dan AC Milan pada Oktober 2022 dengan kemenangan 2-0.
Pertemuan lainnya berakhir dengan tiga hasil imbang dan enam kekalahan. Bahkan, antara musim 2009-10 hingga 2021-22, Chelsea mengalami lima kekalahan beruntun ketika bertanding di Italia. Deret hasil tersebut menambahkan lapisan tantangan yang membuat perjalanan kali ini terasa semakin berat.
Di tengah kondisi yang tidak ideal tersebut, Maresca tetap perlu memastikan bahwa timnya tampil solid untuk menjaga posisi mereka dalam persaingan. Tiga poin akan sangat berarti mengingat ketatnya pergerakan posisi di klasemen League Phase.
pertaruhan penting bagi peluang lolos zona delapan besar
Dengan situasi klasemen yang masih terbuka lebar, pertandingan melawan Atalanta menjadi salah satu titik penting yang tidak dapat dilewatkan Chelsea. Kemenangan akan membawa mereka lebih dekat pada zona delapan besar yang menjadi pintu menuju babak 16 besar tanpa melalui play-off.
Namun tekanan berada pada pihak Chelsea karena Atalanta bukan hanya tampil lebih konsisten, tetapi juga bermain di kandang sendiri dengan dukungan penuh suporter. Laga di Bergamo menjadi ujian besar bagi The Blues untuk membuktikan bahwa mereka bisa bangkit dari tren buruk dan menunjukkan identitas permainan yang lebih solid.
Di sisi lain, Atalanta tentu ingin memanfaatkan momentum untuk menambah poin dan menegaskan posisi mereka di klasemen. Dengan performa yang sedang positif, mereka akan menjadi lawan yang menuntut konsentrasi penuh sepanjang pertandingan.
Situasi ini membuat Chelsea harus tampil jauh lebih efektif, terutama dalam memaksimalkan peluang di wilayah pertahanan Atalanta. Performa yang kurang stabil di laga tandang tidak punya ruang untuk muncul kembali jika mereka ingin tetap bersaing di level tertinggi.
Meski catatan historis dan tren terbaru tidak memihak, pertandingan ini tetap memberikan peluang bagi Chelsea untuk mengubah arah perjalanan mereka di kompetisi Eropa. Hasil positif di Bergamo bisa menjadi titik balik yang mereka butuhkan untuk memastikan peluang lolos tetap terjaga.