JAKARTA - Eksfoliasi wajah telah menjadi bagian dari rutinitas kecantikan banyak orang. Proses ini bertujuan untuk mengangkat sel kulit mati yang menumpuk dan membuat kulit tampak lebih cerah. Namun, tidak sedikit yang khawatir bahwa eksfoliasi dapat memicu iritasi dan merusak kulit.
Bagaimana sebenarnya hubungan antara eksfoliasi dan iritasi kulit? Skincare educator dr. Giovanni Mustopo memberikan pandangan yang lebih jelas mengenai manfaat, risiko, dan cara penggunaan eksfoliasi yang aman.
Manfaat Eksfoliasi untuk Kulit
Baca Juga
Menurut dr. Giovanni, eksfoliasi memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kulit. Proses ini membantu mengangkat sel kulit mati, membuat tekstur kulit lebih halus, dan dapat membantu mengatasi masalah bekas jerawat atau flek hitam.
“Eksfoliasi tujuannya untuk bikin tekstur kulit lebih halus, kulit jauh lebih cerah, dan masalah bekas jerawat atau flek bisa teratasi dengan eksfoliasi secara rutin,” jelasnya.
Selain meningkatkan kecerahan kulit, eksfoliasi juga membuat produk skincare lain bekerja lebih efektif. Permukaan kulit yang bebas dari sel mati memungkinkan serum, pelembap, atau produk perawatan lain terserap lebih optimal, sehingga manfaatnya terasa lebih maksimal.
Pemahaman yang Salah Tentang Iritasi
Banyak orang menghindari eksfoliasi karena takut kulit menjadi iritasi. Padahal, menurut dr. Giovanni, sensasi cekit-cekit atau pengelupasan kulit pada awal penggunaan adalah hal wajar. Ini menandakan bahwa produk eksfoliasi sedang bekerja mengangkat lapisan kulit mati.
“Kalau peeling serum yang bagus dan benar, dia tidak akan membuat kulit wajah jadi iritasi setelah peeling,” tegasnya.
Efek iritasi biasanya muncul bukan karena eksfoliasi itu sendiri, melainkan karena pemilihan produk yang tidak sesuai atau penggunaan yang salah. Misalnya, serum dengan bahan terlalu keras untuk kulit sensitif atau penggunaan terlalu sering dapat menimbulkan masalah.
Cara Aman Melakukan Eksfoliasi
Agar kulit tidak mengalami iritasi, dr. Giovanni menekankan pentingnya pemahaman terhadap teknik dan frekuensi eksfoliasi. Beberapa tips penting yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Lakukan eksfoliasi di malam hari dan hindari siang hari karena paparan sinar matahari dapat meningkatkan risiko iritasi.
2. Pemula atau pemilik kulit sensitif sebaiknya memulai dengan intensitas rendah dan frekuensi jarang, kemudian meningkat secara bertahap sesuai toleransi kulit.
3. Selalu gunakan pelembap yang menenangkan setelah eksfoliasi untuk menjaga kelembapan kulit dan mengurangi risiko iritasi.
4. Hindari penggunaan produk aktif lain, seperti retinol atau asam kuat, bersamaan dengan eksfoliasi agar kulit tidak terlalu stres.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kulit dapat beradaptasi dengan perlahan, sehingga risiko iritasi diminimalkan. Dr. Giovanni juga mengingatkan pentingnya pemahaman karakter kulit masing-masing individu untuk menentukan jenis eksfoliasi yang tepat, baik chemical peeling maupun physical scrub.
Eksfoliasi yang Tepat Membawa Hasil Maksimal
Eksfoliasi yang dilakukan dengan benar bukanlah musuh kulit, melainkan salah satu kunci mendapatkan kulit yang sehat dan bercahaya. Proses ini membantu memperbaiki tekstur kulit, mengurangi penumpukan sel mati, dan membuat produk skincare lain bekerja lebih efektif.
Selain itu, eksfoliasi juga memberikan efek psikologis positif. Kulit yang halus dan cerah membuat pengguna merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk menjaga rutinitas perawatan wajah secara konsisten. Dengan pendekatan yang tepat, eksfoliasi menjadi bagian dari perawatan kulit yang aman dan bermanfaat jangka panjang.
Dr. Giovanni menegaskan bahwa edukasi dan pemahaman konsumen menjadi kunci untuk memaksimalkan manfaat eksfoliasi. Banyak orang menganggap iritasi sebagai hal yang tak terhindarkan, padahal dengan pemilihan produk dan teknik yang tepat, risiko tersebut bisa diminimalkan. Rutinitas eksfoliasi yang baik justru menjadi langkah preventif untuk menjaga kulit tetap sehat, segar, dan bercahaya sepanjang waktu.
Eksfoliasi bukan hanya tentang mengangkat sel kulit mati, tetapi juga tentang membentuk dasar kulit yang optimal agar perawatan lain dapat bekerja maksimal. Ketika dilakukan dengan hati-hati, langkah ini mampu mengurangi tampilan kusam, memperbaiki tekstur, dan memberikan efek glowing alami.
Bagi mereka yang baru memulai, penting untuk memperhatikan reaksi kulit pada setiap penggunaan. Sensasi ringan seperti cekit-cekit atau pengelupasan tipis adalah tanda bahwa produk bekerja. Namun, bila muncul rasa panas berlebihan atau iritasi parah, sebaiknya hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter kulit.
Secara keseluruhan, eksfoliasi yang tepat adalah investasi untuk kesehatan kulit jangka panjang. Dengan mengikuti panduan penggunaan yang benar, risiko iritasi dapat diminimalkan, sekaligus mendapatkan manfaat maksimal dari rutinitas perawatan kulit. Kulit yang terawat dengan baik tidak hanya terlihat lebih sehat, tetapi juga terasa lebih halus, lembap, dan bercahaya.
Muhammad Anan Ardiyan
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Gol Menit Terakhir Aston Villa Bungkam Arsenal
- 07 Desember 2025
2.
Panduan Perawatan Kulit Hemat untuk Cantik Setiap Hari
- 07 Desember 2025
3.
Cara Kerja Tanaman Herbal Redakan Sakit Pinggang Secara Alami
- 07 Desember 2025
4.
Rekomendasi Mie Kopyok Semarang 2025 dengan Cita Rasa Autentik
- 07 Desember 2025
5.
Panduan Praktis Memasak Ayam Sederhana dengan Magic Com
- 07 Desember 2025








