JAKARTA - Transformasi transportasi publik menuju energi bersih semakin terasa di Indonesia, salah satunya melalui langkah agresif DAMRI yang terus memperluas armada bus listrik.
Tanpa banyak publikasi berlebihan, kebijakan ini menghadirkan perubahan signifikan bukan hanya pada sektor transportasi, tetapi juga pada kualitas udara dan pengurangan jejak karbon secara nasional.
Dengan dioperasikannya ratusan unit bus listrik dalam dua tahun terakhir, DAMRI menunjukkan bahwa inovasi transportasi ramah lingkungan bukan lagi wacana, melainkan langkah nyata yang memberikan manfaat terukur bagi masyarakat dan lingkungan.
Kontribusi DAMRI dalam Penurunan Emisi Karbon Nasional
DAMRI telah mengoperasikan total 286 bus listrik sejak 2023 hingga 2025, dan dari hasil perhitungan, penggunaan armada ini diklaim mampu mengurangi lebih dari 72.000 ton karbon dioksida (CO?) per tahun.
Estimasi ini merujuk pada komparasi konsumsi energi antara bus listrik dan kendaraan diesel berdasarkan acuan lembaga internasional seperti United States Environmental Protection Agency (US EPA) serta International Energy Agency (IEA).
Menurut keterangan resmi DAMRI yang dirilis Kamis (4/12/2025), pengurangan emisi tersebut mencapai angka yang sangat signifikan. "Dari perhitungan konsumsi energi bus listrik dan faktor emisi kendaraan diesel… operasional bus listrik DAMRI berpotensi mengurangi lebih dari 72.000 ton CO? per tahun," bunyi pernyataan tersebut.
Jika dikonversikan ke dalam bentuk yang lebih mudah dipahami masyarakat, DAMRI menyebut dampak tersebut setara dengan upaya menanam sekitar 620.000 pohon dan merawatnya selama satu tahun.
Selain itu, pengurangan emisi ini juga disebut sebanding dengan menghilangkan emisi tahunan sekitar 15.000 mobil pribadi, serta menghemat lebih dari 31 juta liter solar per tahun.
Manfaat Tambahan: Kendaraan Lebih Tenang dan Rendah Kebisingan
Selain aspek emisi, DAMRI menyoroti manfaat lain yang sering luput dari perhatian publik, yaitu penurunan kebisingan. Dibandingkan kendaraan bermesin diesel, bus listrik memiliki tingkat suara yang jauh lebih rendah, terutama pada kecepatan rendah.
Menurut perhitungan European Environment Agency (EEA) mengenai Electric Vehicle Noise, tingkat kebisingan dapat turun hingga 50 persen. Manfaat ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan penumpang, tetapi juga menurunkan polusi suara di kawasan padat penduduk yang menjadi rute utama operasional DAMRI.
Suasana perjalanan menjadi lebih tenang, modern, dan minim getaran — sesuatu yang sering sulit ditemukan pada angkutan umum konvensional yang masih menggunakan mesin diesel.
Dukungan terhadap Target Net Zero Emission Indonesia
Pengoperasian bus listrik ini merupakan bagian dari kontribusi DAMRI dalam mendukung target nasional Net Zero Emission 2060. Selain itu, langkah ini selaras dengan program percepatan ekosistem kendaraan listrik yang dicanangkan pemerintah sebagai bagian dari transisi energi bersih.
Meski beberapa pihak masih meminta masa transisi untuk bahan bakar seperti B50, arah transformasi menuju kendaraan listrik tidak dapat dihindari. Bus listrik yang telah dioperasikan DAMRI menjadi bukti bahwa teknologi transportasi ramah lingkungan sudah siap digunakan dalam skala besar.
Upaya ini juga mendukung efisiensi energi nasional, menekan ketergantungan terhadap BBM, dan mendorong masyarakat untuk semakin familiar dengan transportasi rendah emisi.
Pembangunan Infrastruktur Pengisian Daya untuk Mendukung Operasional
Langkah elektrifikasi tidak hanya mencakup penggantian mesin kendaraan, tetapi juga membutuhkan infrastruktur pendukung yang memadai. Karena itu, DAMRI turut menyiapkan fasilitas pengisian daya di berbagai lokasi strategis.
Infrastruktur tersebut termasuk fasilitas pengisian daya di Unit Perbengkelan DAMRI, serta penambahan charging station di Cawang, Jakarta Timur, dan Ciputat, Tangerang Selatan. Fasilitas ini memastikan operasional bus listrik berjalan optimal dan konsisten tanpa hambatan teknis.
Ilustrasi bus listrik DAMRI ditampilkan dalam dokumentasi resmi perusahaan, menggambarkan kesiapan fasilitas yang mendukung keberlanjutan armada listrik tersebut.
DAMRI juga menekankan bahwa elektrifikasi tidak sekadar mengubah teknologi mesin, tetapi menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih berkualitas.
"Elektrifikasi bukan hanya mengganti mesin menjadi listrik, tetapi menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih tenang, ramah lingkungan, dan modern.
DAMRI ingin memastikan transformasi ini memberi manfaat langsung bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” jelas Head of Corporate Communication DAMRI, P. Septian Adri S, dalam keterangan resminya.
Menghadirkan Transportasi Publik Modern untuk Masa Depan
Dengan seluruh langkah strategis tersebut, transformasi DAMRI menuju armada listrik telah menciptakan sejumlah manfaat nyata, baik dari sisi lingkungan, kenyamanan pelanggan, hingga penghematan energi nasional.
Pengurangan emisi yang sangat besar menunjukkan bahwa transportasi publik memainkan peran penting dalam menurunkan jejak karbon secara nasional.
Selain itu, pemanfaatan teknologi transportasi rendah emisi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk semakin mempercepat transisi energi bersih. Infrastruktur yang mulai dibangun serta komitmen DAMRI dalam elektrifikasi menjadi pondasi kuat menuju layanan transportasi publik yang lebih modern dan berkelanjutan.
Upaya ini sekaligus menjadi contoh bahwa perubahan di sektor transportasi tidak hanya diperlukan, tetapi dapat diimplementasikan secara nyata dengan hasil yang terukur.